Minggu, 22 Mei 2016

You Are My Sunshine






     
     Cici selalu menatap layar kaca handphonenya, menunggu kabar dari seorang lelaki teman sahabatnya. Gemerlapnya malam dan disertai suara kebisingan dari para pengunjung, Cici selalu menatap Hanphonenya. Dikeramaian tempat ini tiba-tiba muncul seorang lelaki yang tak dikenal berada tepat didepanku sedang menatap layar kaca handphonenya juga. Ketika dia menyapa lelaki tersebut ternyata dialah teman dari sahabatku, memakai topi dan baju sweeter hingga menutupi sampai hidungnya. Mengingatkan Cici dengan seseorang yang telah lama dia suka sebagai idola yang ia kagumi saat sekolah dulu dan mengubur semua perasaanya dalam-dalam hingga tak akan pernah muncul kembali.
     Cici dan sahabat-sahabatnya bercerita dan terus bercerita serta Cici pun berbicara juga terhadap lelaki tersebut. Menurutnya pertama kali Cici lihat dia lelaki yang Aneh tapi menyenangkan. Melewati malam dan menunggu acara pada hari ini ternyata acaranya tersebut tak pernah ada? sebab acaranya tak dilaksanakan ditempat ini melain ditempat lain. Malam itu pun mereka menyebutnya PHP, acara yang PHP dan info yang ga jelas, namun mereka masih menikmati malam tersebut dengan suasana bahagia disana. Hingga tepat pada jam 22.36 WIB mereka pulang, entah kenapa saat itu Cici merasa nyaman berbicara bersama lelaki tersebut. Cici dan sahabatnya Yana pulang dengan taxi sedangkan lelaki tersebut pulang dengan kendaraannya sendiri dan sahabatnya Lala pun juga pulang dengan kendaraannya sendiri.
     Sesampainya didepan rumah, Cici pun kebingungan sebab pagar rumah sudah terkunci . Ia pun terus menguhubungi orang rumah juga memanggil supaya mereka mendengarkan jika Ia sudah pulang. Namun sayangnya tak ada yang membuka pintu ataupun menjawab telponnya, terpaksalah Cici memanjat pagar tersebut . Akhirnya ia pun bisa melewati pagar itu dan mengetok pintu rumah berulang kali, sekitar 10 menit baru dibuka pintu oleh Adiknya. Akhirnya ia bisa meregahkan badannya di kasur kesayangannya, Cici selalu terbayang lelaki tersebut dan ia pun melanjutkan percakapannya via BBM. Terlihat dari raut wajahnya ia merasa bahagia dan senyum sendiri. Cici merasa ingin lebih mengenal lelaki tersebut namanya Arta. Mungkin ia merasa kagum dengan Arta.
     Pagi itu ia menerima pesan dari sahabatnya Lala
Lala: "Ci, coba tanyain dong Arta mau pakai costum apa kalo dia ikut tampil?"
Cici: "Eh? kenapa ga tanya sendiri la?"
Lala: "yah dianya pasti ga bakal kasih taulah kalo gue nanya ci, tanyain ya."
Cici: “ya udah deh entar malem gue tanya ke dia, kalo ada kabar entar gue kasih kabar.”
Lala: “Ok Ci makasih.”
     Tiba malamnya ia pun mengirimkan sebuah pesan kepada Arta.
Cici: “Konbanwa Arta.” (ia memulai percakapan).
Arta: “Konbanwa Ci.”
Cici: “Lagi apa Arta?”
Artha: “Dikamar aja Ci.”
Cici: “ Emm Arta gue mau ngomong sesuatu ni tapi takutnya kamu marah.”
Arta: “Ga marahlah Ci, emangnya kenapa?”
Cici: “Etto… sebenarnya tu…”
Arta: “Sebenarnya apa Ci?
Cici: “Eh entar kalo tampil Arta mau pakai kostum apa?”
Arta: “Pakai kostum hijikata Ci, tadi sebenarnya apa Ci?”
Cici: “Oh hijikata ya bagus tu kostumnya ^^, eh yang tadi lupain aja Ta.”(Cici mulai kebingungan karena awalnya hanya main-main namun jadi begini akhirnya.”
Arta: “Nah ko lupain Ci?”
Cici: “Hems sebenarnya Cici itu suka sama Arta.” (Cici panic dan ia pun menuliskan pesan itu).
Arta: “Eh? Serius ci? Eh ano.. etto….” Balas Arta kebingungan.
     Karena kebingungan akhirnya Cici mengabari Lala.
Cici: “Lala dia pakai kostum Hijikata katanya, arrgh gue jadi bingsal nih gimana mau jawabnya padahal Cuma main-main aja!”
Lala: “Oh pantas aja waktu itu dia bahas Gintama Cuma ga tau chara apa -,- , eh kenapa ci?”
Cici: “ Ginila awalnya gue itu pengen bikin dia penasaran dan jailin dia Cuma akhirnya keterusan dan gue ga tau mau jawab apa?”
Lala: “Emangnya Cici bilang apa kedia?”
Cici: “Gue bilang kalo gue suka sama dia, ni gambarnya.” Sambil mengirimkan screenshoot chat Cici dengan Arta.
Lala: “Hahaha, nah Cici udah lanjutin aja wkwkwk bilang aja suka hahah.” Lala balas seperti meledeknya.
Cici: “Iiih Lala ko gitu beneran ni jadi gimana :’( .”
Lala: “ya udah bilang aja gitu Ci.”
     Tanpa sadar akhirnya ia melanjutkan chatannya dengan Arta.
Cici: “Ia Cici serius Ta, entah nyaman aja kalo ngobrol sama Arta. Tapi kalo Arta ga suka juga ga papa ko, Cici Cuma mau bilang ini ke Arta.
Arta: “Tapi kan kita baru kenal kemarin?”
Cici: “Ga tau aja Ta, tapi ya intinya Cici Cuma bilang itu aja ko”
Arta: “Bukannya Arta ga suka Cuma kita belum kenal? Gimana jalani aja dulu ya Ci.”
Cici: “ya udah ga papa ko Ta santai aja.” (dalam hatinya lega banget akhirnya ga keterusan).
     Selesai ia chatan dengan Arta, Cici pun chatan dengan Lala. Lala hanya tertawa dan meledeknya kalo Cici sebenernya suka beneran sama Arta, namun cici hanya kesal malu jawabnya. Sampai tidur pun Cici selalu mikirin ucapan sahabatnya itu, akibat terus terusan diledikin entah kenapa Cici jadi senyam senyum sendiri. Apa artinya Cici beneran suka Arta?
     Hari demi hari berlalu hingga akhirnya rasa itu timbul sedikit demi sedikit semakin meluap. Cici masih tak mengakuinya kalau dia benar-benar menyukai Arta. Mereka berempat selalu bersama bercerita dan semakin akrab mulai bercerita kisah mereka saling bercanda tawa. Sesuatu yang sangat mengasikkan. Setiap sabtu atau minggu jika luang mereka bertemu kembali. Tanpa sadar akhirnya Cici benar-benar menyukai Arta, bukan karena fisiknya Arta namun ia sangat menyukai cara berbicaranya Arta, sikap Arta terhadap Cici sangat nyaman Cici rasakan. Dan juga Arta sedikit Aneh dan juga Unik, hingga akhirnya ia bercerita kepada Lala dan Yana kalau dia suka beneran sama Arta. Kedua sahabatnya tertawa dan berkata "Tukan suka beneran sama Arta cie cie" Cici sangat tersipu malu, ia menyadari perasaannya semakin tumbuh subur kepada Arta.
    Tepat ditanggal 1 Desember 2015 Cici heran melihat dp BBM Arta, tertulis terima kasih terhadap seseorang yang menuliskan namanya dikertas dan difoto itu. Karena Cici penasaran akhirnya ia membuka FB Arta seketika ia baru menyadari bahwa hari ini adalah ulang tahunnya Arta ke 19 tahun. Karena kaget ia pun mulai mencari ide untuk surprise ulang tahunnya Arta. Ia memang tak ingin memberi ucapan kepada Arta sebab ia ingin menjadi yang terakhir mengucapkannya. Di sore itu pun Arta mengirimkan sebuah voicenote yang isinya adalah lagu Arigatou, Gomenne dari Galileo Galilei Band asal Jepang. Cici sangat senang mendengarkan alunan piano yang Arta mainkan begitu juga suaranya yang membuat Cici senyum sendiri, ia tak manyadari bahwa lagu yang dikirimkannya kepada Arta via BBM ternyata dinyanyikannya. Lagu tersebut adalah salah satu lagu kesukaan Cici hingga saat ini pun ia masih menyimpan voicenote tersebut.
     5 Desember 2015 ia segera mengonfirmasikan kepada kedua sahabatnya Lala dan Yana kalau Cici ingin merayakan ulang tahun Arta besok di lapangan kantor DPRD sebab besok juga mereka berempat menonton acara yang diselenggarakan sebuah Universitas tentang mengenang anak tahun 90’an. Sangat waktu yang tepat untuk pesta perayaan Arta, Cici pun sangat tak sabar menunggu hari esok. Hingga keesokan harinya….

To Be Continue



10 komentar: