"Hingga hari ini pun tiba"
Pukul 11 pagi gue buru-buru pergi ke sebuah
Mall, membeli kado dan membungkus kado untuk Arta. Dalam fikirannya hanya
kekhawatiran “Aduh kira-kira bagus ga ya kalo yang ini? Atau yang ini? Akhh
bingung baru kali ini gue kasih kado bingung -,-. Pengennya sih beda dari yang
gue kasih ke orang-orang. Gimana kalo ini aja ^^, semoga suka. Berharap dia
bisa selalu bersyukur, Amiin “.
“Tinung” suara hpku berbunyi
Yana : “ Ci
ada dimana? Ko lama banget? Yana udah ada dihalte polda ni.”
Cici :
“Entar, kado Cici belum dibungkus ni sama mba nya. Sabar ya yan, kalo udah Cici
langsung BBM ya Oke ^^.”
Yana :
“Oke”. Tutup Yana
Hadeh masih antri lama ini
nunggu dibungkusin -,- , kenapa hari ini banyak orang yang pada bungkus kado
sih :’(. Cici selalu cemas dilain sisi dia mikirin sahabatnya menunggu dan lain
sisi ia masih menunggu antrian.
* * *
25 menit berlalu akhirnya
giliran Cici pun tiba, ia segera memilih kertas Kado.
Cici : “Mba, bentuk kadonya yang sederhana
aja tapi elegant ya. Dan kalo bisa cepet mba, saya sedang ditunggu sahabat
saya.”
M : “ Iya mba”.
17 menit kemudian, akhirnya
selesai juga. Dan Cici pun segera bergegas pergi bersama Adiknya. Sebelum ia
menemui sahabatnya Yana, Cici menitipkan Kadonya tersebut kepada temannya di
Bukit. Setelah menitipkan kadonya ia pun pergi, selama diperjalan entah kenapa
hati serasa berat sekali, tepat di jalan menuju halte ia pun di tilang sama Pak
Polisi.
PakPol : “Maaf mba berhenti sebentar!”
Cici : “Iya kenapa?”. Ia dan Adiknya pun
menghentikan motornya ketepian jalan
Pakpol : “Bisa liat surat kelengkapan berkendara?
STNK dan SIMnya.”
Maysa : “ Ini STNK nya pak, dan ini SIM saya”.
Karena adik Cici yang mengemudikan motor
PakPol : “Oh ya silakan lanjutkan perjalanan, terima
kasih atas waktunya dan maaf menggangu perjalan kalian”.
Cici dan
Maysa : “Iya Pak ga papa.”
Setelah di introgasi sama si
Pakpol selama 20 menit akhirnya ia sampai juga, di halte Polda. Cici pun segera
menemui sahabatnya Yana dan bercerita ia tadi dihentikan sama Pakpol makanya
lama ditambah tadi di Mall antri. Yana pun menjawab tak papa. Merekapun
menunggu busway, sembari menunggu Ia pun cerita ke pada Yana
Cici : “Yana!! Hems gimana ni? Kira-kira
kita telat ga ya? Hems ini kadonya gue titipin kostan temen, kalo mau ambil
tinggal kesana aja sekalian entar malem beli kue di mall.”
Yana : “Oke ci sip deh, hems ini si Lala sama
Arta udah sampai disana”.
Cici : “Seriusan? Udah disana mereka -,-“
Yana :”He’em neng, sabar jalan macet”.
Cici :”Bilangin aja sama mereka disini macet”.
Yana :”Ok neng, mudahlah itu. Eh tuh Tmnya dah
dateng, yuk buruan ci”.
Cici :”Iya neng”.
* * *
Selama didalam TM, Cici udah
merencanakan kejutannya. Langit saat itu terasa tenang, suara kendaraan
dimana-mana, dan sambil bernyayi tak terasa mereka telah sampai di PI. Mereka melanjutkan
perjalanan ke gedung DPRD,yang lebih bikin mereka takut itu adalah “Menyebrang
Jalan”. Tentu saja takut, mereka memang tak begitu bisa menyebrang. Untung saja
saat itu ada dua laki-laki yang ingin menyebrang, sontak Cici dan Yana
mengikuti mereka menyebrang.
Yana :”Alhamdulillah, sampai juga.” Sambil menghela
nafas
Cici :”Syukurlah, eh dimana mereka? Kan masuknya
pakai tiket neng?”
Yana :”Udah tunggu aja mereka Ci, kalo mereka
ada baru kita beli tiketnya”
Cici :”Oke deh sip”
Namun sebelum mereka datang,
Cici melihat seseorang yang tak asing baginya. Pria berkostum Kaneki Ken
membawa setangkai bunga, kedua mata mereka saling berpandangan. Ettts jangan
salah paham!! Disini Cici merasa sangat campur aduk perasaannya, pria itu
adalah mantan kekasihnya. Cici selalu teringat gimana mereka putus dan dia
hanya seolah-olah tak mengenal pria tersebut begitu juga sebaliknya. Siapa sih
yang ga sakit kalo nunggu sampe 1 bulan ga ada kabar, ngilang aja kaya hantu? Sibuk
gabung sama temennya, Cici ga marah? Sibuk main game, Cicipun tak marah karena
dia tau bermain game itu asik? BBM ga dibales? Dan taunya ia begitu karena Pria
tersebut telah dijodohkan!! Kalo gituya bilang aja jujur terus putus baik-baik
dari pada digantungin!! Ga dapat di maafkan!!! Ya gitu deh… Uppps kembali
ketopik, intinya mereka diacara tersebut tak saling sapa. Beberapa menit
kemudian Pria tersebut pergi entah kemana? kemudian munculah Arta dan Lala.
Cici dan Yana pun memasuki gerbang dan membayar tiket. Walaupun sedikit ada
kendala dan kesalah pahaman akhirnya mereka masuk juga di lapangan DPRD.
Cici merasa sesak, begitu kencang
detakan jantungnya melihat Arta. Hanya dengan senyuman itupun sudah cukup
baginya. Cici selalu memperhatikannya, walaupun keliatan cuek hahha. Disanapun Cici
bertemu dengan Kak Al bersama teman kelasnya, bertemu dengan Opi memakai kostum
Hinata. Mereka berkumpul dan bercanda. Arta memegang pedang, Cicipun meminta
ingin melihatnya dan Arta pun menurutinya. Tertawa kembali dan
berbincang tentang beasiswa kuliah. Cici merasa bahagia sekali, mereka berkeliling melihat jajanan tahun 90’an
dan barang-barang tahun 90’an, kartun tahun 90’an akhhhh berasa nostalgia
kembali. Setelah merasa puas berkeliling mereka duduk bersama, seperti biasa
Yana mengabadikan moment ini dengan foto bersama. Bercerita kembali hingga
waktu hampir memasuki maghrib, mereka pergi ke Masjid dekat DPRD. Ya karena
suasanya dan tempatnya bagus arah jalan menuju masjid mereka berfoto kembali
dan sampai juga di Masjid. Arta dan Lala sholat, Cici dan Yana menunggu diluar
masjid karena lagi ada ya tamu bulanan heheh.
Bersambung….