Moshi moshi!!! Ahh tsukareta >,< , baru
pulang jam segini lelah banget -,-“. Oh ya sedih banget Uci liat ni Blog ga
keurus udah lima bulan L, ga sempet buat dicoret-coret. Sibuk di dunia
nyata!! Apa lagi kalo di inget bulan July berat banget yang gue rasain, bukan
gue aja tapi juga satu keluarga .
Lebih lanjutnya Uci ceritain ya, hanya saja
lumayan panjang ga papa ya sekali-sekali dijelasin secara keseluruhan J
Maaf kalo kata-kata dan tulisan gue
ga beres atau yang salah namanya juga ini blog pribadi gue haha, sebagai
penghibur dan juga tempat curhat gue ^_^
JULY
17 Juli 2016
“Haaaaa” menghela nafas sambil meregahkan badan
yang baru kebangun di hari libur, dan ini juga adalah hari terakhir libur di
Idul Fitri. Gue keluar kamar untuk cuci muka dan tentunya langsung ngedownload
update’an anime hahaha. Saking asik nya ngedownload dan dengerin musik, gue
sampe lupa buat mandi hehhe. Ya namanya juga libur pasti malas buat
beraktifitas.
Seperti biasa suasana rumah sepi walau ada
saudara gue disini, sibuk dengan urusan masing-masing.
“Kimi dattara kimi dattara” nada dering
handphone ku berbunyi, setelah mendengar ada panggil gue langsung angkat.
“Kak, disana hujan ga? Tina sekarang mau
berangkat ke Palembang bareng dek Berkah” ujar adik gue Tina.
“Engga dek disini terang ko, oh oke oke kabarin
kakak aja kalo dah hampir sampai ya” jawab gue.
“iya kak” tutupnya.
Selesai telfonan bareng adik gue, ya gue
lanjutin ngedownloadnya hehhe.
* * *
Waktu menunjukkan pukul sembilan
lewat tiga puluh menit, disuasana yang tenang ini tiba-tiba ada yang mengetuk
pintu. Ia adalah Pamanku, sambil terengah-engah ia mengatakan bahwa adik gue
mengalami kecelakaan ditabrak mobil. Mendengar kabar itu gue ga habis pikir
baru beberapa menit lalu ia menelfon dan sekarang mereka kecelakaan?. Adik gue
Maysa syok mendengarnya ia langsung pergi ke rumah sakit bersama paman gue.Sebenarnya
ga percaya tapi dengan suasana yang genting ini gue dan juga Kakak perempuan ku
beserta adik laki-laki bergegas ganti pakaian menuju rumah sakit. Dalam fikiranku
saat ini adalah hanya “Ya Allah jangan kau ambil lagi salah satu saudaraku”
cukup Almh. kakak perempuanku yang kedua saja yang telah kau ambil namun jangan
kau ambil kedua saudaraku lagi!. Fikiran kami bertambah buruk, gue bergegas
mencari ojek dan naik Trans Musi.
Didalam Trans Musi jantung gue semakin
kencang dan juga kerut wajah kekhawatiran menyelimuti. Selalu berdo’a semoga
mereka baik-baik saja. Sekitar 20 menit akhirnya tiba di rumah sakit, gue dan
juga saudara gue. Berlari tergesah-gesah menuju ruang ICU. Namun setelah sampai
disana gue dan juga saudara ga dibolehin masuk, sebab sudah ada saudara gue dan
juga Ayah disana. Gue ga bisa nahan air mata mendengar cerita dari sepupu gue
kalo adik gue yang bungsu patah kaki, adikku Tina luka-luka ga bisa bergerak,
dan gue juga ga nyangka kalo keponakan gue kecelakaan karena dia ikut mereka,. Keponakan
ku sampai pingsan, hidung dan tangannya berdarah. Ya Allah sungguh berat
cobaanmu yang kau beri di Keluarga gue dan itu bertubi-tubi ga ada akhirnya.
Saat itu gue juga mendengar suara teriakan
kesakitan, yang membuat gue semakin lemas. Dan kalian tau suara siapa itu? Itu adalah
suara adik bungsu gue, dan semakin bertambah mengalir air mata gue. Saat tante
gue keluar ruang ICU ia menunjukkan foto keadaan adik-adik gue. Itu adalah hal
yang ngebuat gue semakin lemas ga berdaya, isak tangis gue tahan sekuat mungkin
beserta saudara-saudara gue ngelihatnya pasrah. Kaki adik bungsu gue patah
sampai bergeser, dan semakin membuat batin gue sakit banget.
Berjam-jam menunggu akhirnya Bunda
dan Kakak perempuanku yang ke 4 sampai dirumah sakit, mereka langsung masuk ke
ruang ICU. Ya Allah gue ga bisa bayangin gimana ngelihat Bunda gue, tentunya
Bunda gue dan Ayah gue yang paling sakit melihat keadaan ini. Dari luar gue
ngelihat ponakan gue di gendong oleh Ayah. Gue yang sangat ingin melihat
adik-adik akhirya mencoba masuk lewat pintu belakang. Setelah masuk gue
ngelihat keponakangue lemas ga berdaya, langsung gue elus-elus rambutnya, dan
lanjut melihat adik perempuanku Tina ia sudah mau dipindahkan keruangan, dan
terakhir adik bungsu gue. Belum masuk ruang gue udah ga sanggup dan hampir
pingsan, melihat kaki adik gue balut dengan kayu secara mengerikan oleh dokter,
dan dijahit keningnya karena tergores oleh kaca helm. Ya Allah gue sangat ga
tahan sampai adik bunggu gue muntah darah saat dijahit merinti kesakitan. Gue selalu
berdoa dan berdoa selamatkan adik gue!.
Waktu terus berjalan menunjukkan jam
dua siang, adik dan ponakan gue baru
dapet kamar. Setelah dipindahkan gue langsung melihat Ayah dan Bunda, Ayah gue
hanya pasrah dan tabah, dan ibu gue duduk disamping Adik bungsu gue. Keponakan
gue bersama kakak yang kedua gue diruang anak-anak. Hari semakin malam kami
sekeluarga sholat dan berdoa untuk keselamatan mereka.
***
Paginya gue berangkat kuliah dan mencoba
bersikap tegar, ceria seperti biasa. Dan lagi –lagi di kampus juga banyak
masalah, namun gue udah biasa.
Tiga hari berlalu keluarga gue
semakin dihadapin cobaan begitu berat, kalo adik bungsu gue ga sadar namun ia
selalu mengucap nama Allah berulang-ulang kali. Kabar buruknya lagi saat hasil
ronsen keluar kalo keponakan gue tempurung kepalanya pecah. Makanya ia sering
pusing dan memagang kepala. Ya Allah anak sekecil itu sudah merasakan hal
seperti begitu menyakitkan! Bertambah pula cobaan ini, sampai kapan akan
selesai Tuhan.
***
Malam ini gue pulang kerumah dan
tidak menginap di rumah sakit karena mengerjakan tugas kuliah. Seperti biasa
gue selalu bero’a meski gue jarang ke rumah sakit karena menjaga rumah. Hari ke
6 gue mendapat telepon kalo keponakan gue dipindahkan ke rumah sakit A.K Gani,
karena hanya disana ada dokter saraf. Besok gue harus cepet-cepet pulang
kampus, untuk menjenguk ponakanku.
***
Ahhh akhirnya pulang juga kuliah gue
langsung pergi kerumah sakit menjenguk keponakan kesayanganku. Setalah 20 menit
akhirnya sampai, gue menuju kamarnya dan seperti biasa selalu bersikap ceria. Namun
tiba-tiba dokter memanggil kak Iin dan kak Dian, ya dan aku menjaga keponakanku
ini. Setengah jam lamanya akhirnya kak Iin dan Kak Dian datang juga. Raut wajah
mereka begitu terlihat, air mata yang ditahan. Kak Iin bercerita kali keponakan
ku harus segera di operasi karena sangat beresiko jika tidak dilakukan operasi
kepada kepalanya. OPERASI!!!! Kalimat yang memubuat satu keluarga menangis
melihat tubuuh sekecil ini mengalami ini. Dan besok harus dilakukan operasi! Kalian
juga tau biaya operasinya itu ga kecil dan ditambah gue mendengar kabar kalo
adik bungsu gue koma!
KOMA!!
Bersambung….
Oke guys ceritanya sampe sini dulu
bakal gue lanjut minggu depan~
Tidak ada komentar:
Posting Komentar